Menambal Jas hujan dengan aquaproof

Beberapa minggu yang lalu Jakarta sempat diguyur hujan lebat yang bahkan sempat mengakibatkan banjir di mana-mana. Memang banjir Jakarta tidak hanya disebabkan dari curah hujan saja. Ada banyak faktor di dalamnya (kok jadi ngomongin banjir...)

Untungnya sebelum hujan saya sudah mempersiapkan jas hujan (maklum... masih pake motor buat kegiatan sehari-hari). Sebenarnya bulan Desember lalu saya sempat beli satu lagi jas hujan yang terbuat dari bahan PVC plastik (merek Tiger Head). Tapi itu nanti saya bahas di postingan berikut.

Sebelumnya saya menggunakan jas hujan merek Avtec, beli di gerai Avtek Sunter. Modelnya bagus, terdiri dari 2 potong, atasan dan celana, dengan warna coklat gelap. Terbuat dari bahan seperti parasit dengan lapisan dalam seperti karet Bentuknya seperti ponco tapi dengan jahitan di bagian sisi tubuh. Maksudnya, tetep seperti jaket, tapi tidak menggunakan risleting di bagian depan, dan menggunakannya diloloskan seperti menggunakan ponco, atau kaos. Jas hujan itu saya beli sekitar tahun 2008 akhir.

Tapi jas hujan ini memiliki kelemahan (mbak yang jaga di gerai Avtek Sunter juga bilang sih...). Sambungan pada jas hujan itu berupa jahitan dan bukan press seperti plastik. Jadi ada kemungkinan bocor atau tembus.

Pada tahun-tahun awal sih ngak ada masalah kebocoran atau tembus ketika hujan, mungkin jahitannya masih rapat (bisa bertahan 4 tahun, bahkan ketika hujan lebat). Tapi lama-lama mulai deh rembes. Sekitar awal musim hujan 2012 (sekitar Oktober) mulai terasa kalau air masuk lewat jahitannya, terutama bagian selangkangan (saya naik Vixion, jadi air suka ngumpul di daerah rawan, he... he... he...)

Kalo rembesnya waktu pulang kerja sih nggak masalah. Tapi kalau kehujanan waktu berangkat kerja kan..... Jadi kaya orang ngompol. Basah di daerah sensitif, waduh... malu lah. Jadi mikir gimana ngakalinnya ya...

Sempet pake sealer bening yang biasa buat aquarium. Sukses pada awalnya, air tidak bisa tembus. Tapi lama-lama hancur juga. Mungkin karena sealer kurang elastis, sedangkan jas hujan suka dilipat kalau disimpan. Dari pada pusing search di google aja deh.

Di sana ada yang nganjurin menggunakan aquaproof. Jadi.... ya dicoba dong.....

Penggunaan aquaproof di lakukan dibagian dalam supaya menjaga estetika saja (walah bahasanya... bilang aja malu jas hujannya tambelan... sedih deh).

Cara memberikan lapisan Aquaproof :

• Sebelum dilapisi Aquaproof, bersihkan dahulu bagian yang akan di tambal. 
• Pastikan dalam keadaan kering, bersih dari kotoran dan minyak.
• Saya menggunakan Aquaproof putih karena lapisan karet jas hujan saya berwarna terang mendekati putih.
• Oleskan secara merata, jangan lupa bagian lipatan jahitan juga dilapisi.
• Oleskan cukup dua kali dan lebih lebar dari area jahitan.
• Khusus bagian yang rawan saya mengoleskan tiga kali.
• Tunggu olesan pertama hingga kering sebelum memberikan olesan berikutnya.
• Lapisi dengan plastik tipis (dari kantong kresek bening aja yang biasa kita dapet kalau beli sayur dipasar...) biar tidak menempel kalau dilipat

Mengoleskan jahitan bagian dalam

Lapisan Bagian tengah yang rusak karena tergesek tas punggung

Menghindari kemungkinan rembes, semua jahitan dilapis aquaproof

Bagian celana yang paling rawan rembes

Daerah selangkangan dilapis lebih banyak dan lebih luas karena menampung air paling banyak (maksudnya...???)

Lumayan deh.... Jas hujan bisa saya pakai tanpa takut rembes lagi.Tapi nggak tau juga sih kuat berapa lama, karena dilipat-lipat dan tergesek ketika digunakan. Tapi kalau untuk sementara bolehlah....