Dua negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia berencana untuk membuat pembangkit listrik hingga berkapasitas besar dalam beberapa tahun ke depan. Ini merupakan upaya pengurangan ketergantungan akan pembangkit tenaga nuklir yang dinilai masih dinilai berbahaya apabila terjadi kesalahan yang ditimbulkan oleh kesalahan manusia, mesin, teror maupun bencana alam. Apalagi ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Jepang pada bulan Maret 2011 yang mengakibatkan kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir, memaksa pemerintah untuk mengevakuasi warga sekitar dan memicu perdebatan global atas keselamatan pembangkit tenaga nuklir.
Cina memberikan respons dengan mengumumkan akan membangun pembangkit listrik tenaga surya hingga mencapai kapasitas 10 gigawatt pada 2015 dan 50 gigawatt pada akhir dekade atau tahun 2020. Ini berarti sekitar 15% dari energi yang dibutuhkan Cina. Padahal saat ini Cina hanya memiliki kapasitas listrik yang berasal dari sinar matahari kurang dari satu gigawatt.
Sementara India berencana untuk menghasilkan hingga 14,15 gigawatt pada tahun 2018 dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 33,4 gigawatt pada tahun 2022 (sebelumnya India hanya mentargetkan 20 gigawatt saja).
Untuk Eropa, Proyek Desertec direncanakan dapat menghasilkan hingga 100 33,4 gigawatt yang dihasilkan dari energi sinar matahari yang tersebar di sebagian besar negara-negara Eropa.
Diperkirakan dengan semakin banyaknya industri dam perkantoran yang menggunakan energi terbarukan akan membawa dampak yang labih baik. Energi terbarukan pada beberapa tahu atau dekade kedepan akan menjadi lebih murah, dam mampu menekan ongkos dan peningkatan produksi, sehingga diperkirakan barang-barang impor dari Cina juga menjadi sangat murah.
Rasanya Energi yang dihasilkan dengan memanfaatkan Sinar matahari cukup layak untuk dijadikan sumber energi alternatif bagi negara kita dan menjadikan Cina dan India sebagai contoh. Dengan paparan sinar matahari yang selalu ada sepanjang tahun serta masih kurangnya jangkauan listrik yang ada selama ini, mungkin pemerintah bisa mendirikan pembangkit listrik di setiap desa atau kelurahan dalam kapasitas yang lebih kecil. Dam mendirikan pembangkit berkapasitas besar untuk pemenuhan energi kota-kota besar yang ada di Indonesia.
Tentu saja tidak cuma energi matahari saja yang dapat digunakan. Mungkin perlu dikaji untuk memadukannya dengan tenaga angin, gelombang laut, panas bumi dan mungkin masih ada lagi. Sehingga pemerintah tidak hanya terfokus pada turbin air atau bahan bakar fosil apalagi nuklir.
Cina dan India targetkan listrik tenaga surya besar-besaran
5 Januari 20120 comments
Labels:
Berita,
Halaman Hijau
Posting Komentar